Sabtu, 17 Maret 2012

IRONI KEHIDUPAN


 (repost)


Pertama kali saya masuk pesawat milik meskapai penerbangan Brunei, Royal Brunei Airlines, kami disambut senyum ramah para pramugari. Wajahnya, tentu saja cantik-cantik. Wajah khas melayu. Yang paling membedakan dengan meskapai penerbangan lain, adalah jenis pakaiannya. Sebagai pramugari dari sebuah negeri yang mengedepankan Islam sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah kehidupan bernegara, sudah barang tentu, rambut sampai kakinya tertutup rapat. Alias memakai kerudung.

Di dalam pesawat, warna Islam begitu kental. Beberapa menit sebelum pesawat take off, kami diingatkan melalui layar di depan kami, untuk berdo'a. Dan terdengarlah alunan do'a naik kendaraan yang terkenal itu.
Begitu turun dari pesawat, saya melihat nuansa Islam lebih kental lagi. Dari pakaian para pegawai wanitanya, tulisan-tulisan yang berbahasa melayu, tapi ditulis dengan huruf Arab, sampai sapaan orang-orangnya yang tidak lepas dari kalimat, assalamu'alaikum. Tidak ketinggalan juga, banyak para lelaki di tempat itu yang memakai topi haji warna putih. Duh, indahnya negeri ini! Pikir saya dalam hati.

Dari airport ke tempat majikan saya, cukup jauh. Hampir satu jam setengah kami duduk di kendaraan melalui jalan tol. Tapi biarpun agak jauh, perjalanan darat itu cukup menghibur saya. Belum pernah saya melihat rambu-rambu di jalan raya, bertulisan tasbih, tahmid dan takbir. Beberapa meter sebelum perempatan, atau ada jalan yang cukup menikung, serta kemungkinan berbahaya, di sana selalu ada papan bertuliskan subhanallah, alhamdulillah dan allahuakbar. Kalimat-kalimat yang mengingatkan kita kepada kebesaran Sang Maha Pencipta.

Sampai di rumah majikan, pemandangan Islami lebih menonjol lagi. Sebelum masuk, di atas pintu, ada kaligrafi yang berbunyi Udkhuluha bisalamin aminin. Di dalam rumah, masya Alloh, seolah saya seperti ada di rumah seorang Kyai Pesantren, bahkan melebihi itu. Semua dinding terpasang kaligrafi mahal ayat-ayat Al-Qur'an. Dari surat an-Nas, al-Falaq, al-Ikhlas, Yaasin, sampai dengan ayatwaman yattiqillah yaj'alahu.......Dan tidak ketingglan lagi, ada juga gambar-gambar ka'bah, telapak kaki Rasulullah, sorban nabi, Makkah ketika banjir, dan lain sebagainya.

Dalam hati saya membayangkan, akan bertemu dengan profil seorang ulama besar. Yang wajahnya lembut seperti wajah KH Didin Hafidhudin. Yang tutur katanya mirip suara halus pakar tafsir Indonesia, Prof. Dr Quraisy Shihab. Yang duduknya begitu tawadu seperti KH Abdullah Abbas, Buntet, Cirebon. Ya, itu yang membayangi pikiran saya.
Seminggu kemudian saya ikut sholat jum'at di sebuah masjid yang cukup mewah. Sungguh, seolah saya sedang sembahyang di Madinah atau di Makkah. Sebab hampir semua dari para jamaah, memakai pakaian yang sangat kental warna Islamnya. Yaitu jubah putih dan topi atau sorban putih. Dalam hati aku berpikir, duh, betapa kuatnya komitment orang sini terhadap agamanya.

Setelah saya tinggal lama di negeri yang terletak di utara pulau Kalimantan itu, saya menjadi agak paham dengan keadaan negara tersebut sekaligus perangai penduduknya. Apa yang saya saksikan dari awal datang sampai sekarang, dua tahun lebih, ternyata bayangan saya terlalu muluk-muluk. Paling tidak dalam lingkup kehidupan sehari-hari saya dengan majikan saya. Bayangan akan menemukan kehidupan sejuk yang penuh amalan ke-Islam-an, ternyata tak sepenuhnya saya temukan. Dan ini sering saya jumpai pada sikap majikan terhadap para pekerjanya. Yang sangat sering meremehkan kami. Atau kalau boleh saya katakan: sering tidak me-manusia-kan kami. Dan sudah barang tentu ini bukanlah akhlak Islam.

Maka suatu hari, saya merenung sendiri, dikemanakankah simbol-simbol ke-Islam-an yang begitu kental itu? Apakah hanya sebagai hiasan lahir saja? Ironi bukan?
Pertanyaan ini tidak saya lemparkan kepada siapa-siapa. Namun saya lemparkan kepada diri saya sendiri. Jangan-jangan sayapun masih termasuk orang yang sangat suka mengedepankan simbol Islam tapi minim amalam Islami. Jangan-jangan, saya sudah biasa shalat, puasa, zakat, tapi masih gemar menggunjing dan mengumpat orang. Bukankah ini juga sebuah ironi?

Akhirnya, sangat sering pikiran saya dihantui oleh kata-kata “jangan-jangan”. Karena ternyata dalam kehidupan sehari-hari kita, banyak sekali terjadi sesuatu yang ironi, sesuatu yang sangat berlawanan, antara kata dan perbuatan, antara lahir dan batin.
Sehingga tak mustahil, jika seseorang yang lahirnya tampak sekali simbol Islamnya, namun jauh sekali akhlak Islamnya. Dan ini bisa hinggap kepada siapa saja. Termasuk kepada saya, dan juga orang-orang yang ditakdirkan oleh Allah hidup di bawah negeri yang mengibarkan panji-panji Islam. Dan ini bukan isapan jempol, bahwa kita sering menyaksikan betapa banyaknya para buruh migran Indonesia (TKI/ TKW), diperlakukan dengan perbuatan tidak Islami justru di negeri Islam. Dan konon kabarnya, negeri saya yang mempunyai penduduk Islam terbesar di dunia, ternyatatingkat korupsinya juga termasuk dalam ranking tinggi dibanding negara-negara lain. Ironi juga kan?

Patas AC atau KOPAJA yang Kamu Tunggu?


Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan
kamu bilang, "Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan enggak bisa duduk nyaman neh!
aku tunggu bis berikutnya aja deh."

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh
bisnya kurang asik nih, enggak bagus lagi.. enggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia
tidak melihatmu dan lewat begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi
kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis
keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke
kantor.

Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat
masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah
menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau baru sadar
telah menyiakan waktumu sekian lama.

Moral dari cerita ini: sering kali seseorang menunggu orang yang
benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang
yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah
bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon', tapi tidak ada
salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila
ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa berteriak
'Kiri' ! dan keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya
bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju
kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong,
kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kamu
dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu, agar dia
dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang
seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu
sendiri, dan bagi dia. Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu? :-)

Madu, Mangkuk, dan sehelai rambut


Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan ‘Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan, sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu.
Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).

Abubakar r.a. berkata,
iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut.
Umar r.a. berkata,
kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.
Utsman r.a. berkata,
ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber’amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.
‘Ali r.a. berkata,
tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut.
Fatimah r.ha. berkata,
seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut.
Rasulullah SAW berkata,
seorang yang mendapat taufiq untuk beramal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, beramal dengan amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut.
Malaikat Jibril AS berkata,
menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut.
Allah SWT berfirman,
surga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat surga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju surga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut.
Begitulah kalimat-kalimat indah yang diucapkan, sebagai pelajaran bagi umat.
Dikutip dari arsip UNIC Virtual Komuniti dan situs web Percikan Iman, dengan perubahan seperlunya tanpa mengubah makna.

AMERIKA TIDAK AKAN MENYERANG INDONESIA


Pentagon membayangkan jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia berapa
kerugian yang harus di pikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak indonesia dari
kehadiran tentara AS di sana.

Begitu memasuki perairan dataran indonesia, mereka akan di hadang pihak bea
cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan perang
tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti mereka harus menyediakan "Uang
Damai", coba hitung berapa besarnya jika bawaanya sedemikian banyak.
Kemudian mereka mendirikan Base camp militer , bisa di tebak di sekitas base
camp pasti akan di kelilingi oleh penjual Bakso, Fried Chicken Gerobakan, Tukang
Es kelapa, tukang semir sepatu, lapak VCD bajakan, sampai obral pakaian Rp.
10000 3 Pcs. Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal ikut mangkal di
sekitar base camp juga.

Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank -tank lapis baja yang di parkir
dekat base camp akan di kenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas
perpakiran daerah. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,-
(maklum tarif orang bule), berapa yang harus di bayar AS kalau kendaraan & tank
harus parkir selama sebulan.

Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus menghadapi para Mr.Cepek
yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang
melewati jalan tersebut. Dan jika kendaran tempur dan tank harus membelok atau
melewati pertigaan mereka harus menyiapkan recehan untuk para Mr. Cepek.
Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi
yang berjalan lambat pasti akan di hampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak
jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan
bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit kerena konvoi tanpa
izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan.

Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya
yah ampun gede-gede kayak vampire. Malam hari di hutan yang sepi mereka akan di
kunjungi para wanita yang tertawa dan menangis. Harusnya mereka senang karena
bisa berkencan dengan wanita ini tapi kesenangan tersebut akan sirna begitu
melihat para wanita ini punya bolong besar di punggungnya.

Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak di lalui "Rudal
Kuning" yang di tembakkan penduduk setempat dari "Flying helicopter" alias wc
terapung di atas sungai. Pasukan AS juga tidak bisa jauh jauh dari pelaratan
perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang
siap mempereteli peralatan perang canggih yang mereka bawa. Meleng sedikit saja
tank canggih mereka bakal siap dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap
beraksi dengan kunci T-nya siap merebut jip-jip perang mereka yang kalau di
dempul dan cat ulang bisa di jual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen
gaya-gayaan. Dan yang lebih menyedihkan lagi badan pasukan AS akan jamuran
karena tidak bisa berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan
meleng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar jatinegara di
lapak-lapak pakaian bekas. Peralatan telekomunikasi mereka juga harus di jaga
ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu.

Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang di gunakan untuk base camp kepada
haji Husin, haji mamat, dan engkong jai' para pemilik tanah. Di samping itu
mereka juga harus minta izin kepada RT/ RW dan kelurahan setempat, berapa meja
yang harus di lalui dan berapa banyak dana yang harus di siapkan untuk
meng-Amplopi pejabat-pejabat ini. Para komandan di pasukan AS ini juga akan kena
tugas tambahan mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base
camp buat nonton dangdut di RW 06, katanya ada Inul di sana.
Selain itu mereka juga harus membeli sejumlah masker karena kekhawatiran mereka
terhadap SARS di Indonesia.

Membayangkan semua kerugian ini semua akhinya Bush memutuskan TIDAK AKAN
MENYERANG INDONESIA .....

HAHAHAHA….” XD

Orang Cerdas Adalah Orang Yang Mengingat Akan Kematian



           Orang Cerdas Adalah Orang Yang Mengingat Akan Kematian, berikanlah waktu anda dan bacalah sampai habis, semoga dapat menjadikan hikmah buat kita semua dan sadar, bahwa kita akan mati dan tinggal menunggu waktunya, Wassalam.

INFORMASI PENERBANGAN GRATIS
AL-JENAZAH  AIRLINES, LAYANAN PENUH 24 JAM
Ø  Bila kita   akan 'berangkat" dari alam ini ia ibarat penerbangan ke sebuah negara.
Ø  Dimana   informasi tentangnya tidak terdapat dalam brosur penerbangan, tetapi melalui  Al-Qur'an dan Al-Hadist.
Ø  Di mana penerbangan bukannya dengan   Garuda Airlines, Singapore Airlines, atau US Airlines, tetapi Al-Jenazah   Airlines.
Ø  Di mana bekal kita bukan lagi tas seberat 23Kg, tetapi   amalan yang tak lebih dan tak kurang.
Ø  Di mana bajunya bukan   lagi Pierre Cardin, atau setaraf dengannya, akan tetapi kain kafan  putih.
Ø  Di mana pewanginya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang   suci.
Ø  Di mana passport kita bukan Indonesia, British atau American, tetapi Al-Islam.
Ø  Di mana visa kita bukan lagi sekedar 6 bulan, tetapi   'Laailaahaillallah'
Ø  Di mana pelayannya bukan pramugari jelita, tetapi Izrail   dan lain-lain.
Ø  Di mana servisnya bukan lagi kelas business atau ekonomi,  tetapi sekedar kain yang diwangikan.
Ø  Di mana tujuan mendarat bukannya   Bandara Cengkareng, Heathrow Airport atau
Ø  Jeddah International, tetapi tanah pekuburan.
Ø  Di mana ruang menunggunya bukan lagi ruangan ber AC   dan permadani, tetapi ruang 2x1 meter, gelap gulita.
Ø  Di mana pegawai   imigrasi adalah Munkar dan Nakir, mereka hanya memeriksa
Ø  apakah kita layak ke  tujuan yang diidamkan.
Ø  Di mana tidak perlu satpam dan alat detector.
Ø  Di   mana lapangan terbang transitnya adalah Al Barzah
Ø  Di mana tujuan terakhir   apakah Syurga yang mengalir sungai di bawahnya atau Neraka Jahannam.

Penerbangan ini tidak akan dibajak atau dibom, karena   itu tak perlu bimbang.
Sajian tidak akan disediakan, oleh karena itu tidak   perlu merisaukan masalah alergi atau halal haram makanan.
Jangan risaukan   cancel pembatalan, penerbangan ini senantiasa tepat waktunya, ia berangkat dan  tiba tepat pada masanya.
Jangan pikirkan tentang hiburan dalam penerbangan,   anda telah hilang selera bersuka ria.
Jangan bimbang tentang pembelian tiket, ianya telah siap di booking sejak anda ditiupkan ruh di dalam rahim  ibu.
YA!BERITA BAIK!! Jangan bimbangkan siapa yang duduk di   sebelah anda.
Anda adalah satu-satunya penumpang penerbangan ini.
Oleh karena   itu bergembiralah selagi bisa! Dan sekiranya anda bisa!
Hanya ingat!   Penerbangan ini datang tanpa 'Pemberitahuan'.
Cuma perlu ingat!! Nama anda  telah tertulis dalam tiket untuk Penerbangan....
Saat penerbangan anda   berangkat...tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau ungkapan selamat  jalan.
Tetapi Inalillahi Wa Inna ilaihi Rajiuun....
Anda berangkat pulang ke   Rahmatullah. Mati.
ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?
'Orang yang cerdas adalah  orang yang mengingat kematian. Karena dengan kecerdasannya dia akan  mempersiapkan segala perbekalan untuk menghadapinya.'
ASTAGHFIRULLAH 3X, semoga ALLAH SWT mengampuni kita beserta keluarga... Amiin WALLAHU A'LAM
Catatan:
Penerbangan ini berlaku untuk segala umur...tanpa kecuali, maka perbekalan lebih baik dipersiapkan sejak dini.....sangat tidak bijak dan tidak cerdas bagi yang menunda-nunda mempersiapkan perbekalannya.
SUARA YANG DIDENGAR MAYAT
Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga hal yaitu:
1.      Keluarga
2.      Hartanya
3.       Amalnya
 
Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;
1.      Keluarga dan Hartanya Akan Kembali
2.      Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.
 
 
 Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad...Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..
      Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang
      Meninggalkanmu
      Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang
      Telah Menumpukmu
      Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah
      Menumpukmu
      Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah
      Menguburmu."
Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan...
      Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Te rkulai Lemah
      Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara
      Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari
      Seribu Bahasa
      Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak
      Bersuara"
 
Ketika Mayat Siap Dikafan...Suara Dari Langit Terdengar Memekik,"Wahai Fulan Anak Si Fulan
      Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
      Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah Wahai Fulan Anak Si Fulan...
      Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal
      Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya
      Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan."
 
Ketika MayatDiusung.... Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..
      Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
      Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Tobat
      Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat."
 
Ketika Mayat Siap Dishalatkan....Terdengar Dari Langit Suara Memekik, "Wahai Fulan Anak Si Fulan..
      Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat
      Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
      Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk."
 
Ketika MayatDibaringkan Di Liang Lahat....terdengar Suara Memekik Dari Langit,"Wahai Fulan Anak Si Fulan...
      Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk
      Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini Wahai Fulan Anak Si Fulan...
      Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis
      Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka
      Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu
      Bahasa."
 
Ketika SemuaManusia Meninggalkannya Sendirian....Allah Berkata Kepadanya, "Wahai Hamba-Ku.....
      Kini Kau Tinggal Seorang Diri
      Tiada Teman Dan Tiada Kerabat
      Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..
      Mereka Pergi Meninggalkanmu.. Seorang Diri
      Padahal, Karena Mereka Kau Pernah LanggarPerintahku
      Hari Ini,....
      Akan Kutunjukan Kepadamu
      Kasih Sayang-Ku
      Yang Akan Takjub Seisi Alam
      Aku Akan Menyayangimu
      Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya".
 
Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman, "Wahai Jiwa Yang Tenang
      Kembalilah Kepada Tuhanmu
      Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya
      Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba-Ku
      Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku"
 
 
Rasulullah SAW. menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah hadithnya yang lain, belau bersabda "wakafa bi almauti wa'idha", artinya, cukuplah mati itu akan menjadi pelajaranbagimu!
 
Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amiin....